Tamasya
Ke Syurga
Alhamdulillah washolatuwasalaamuala nabiyyina muhammadin wa
alaa waashbihi ajmaiin.. ama’ba’du
Kalo kita berdiri di tengah pemandangan yg indah, kita
berdiri di padang rumput, yg dikeliling gunung2 yg indah... di sekitar kita.. apa yg kita bayangkan... apa
yg kita pikirkan..
Jiwa kita tenang? Dada
kita lapang..? dan lebih dripada itu kita ingin.. keindahan ini. Kita miliki
selama2nya dan tidak akan berakhir....
tpi coba kita renungkan dengan iman kita wahai orang2 yg beriman.. ini adalah keindahan dunia.. kalau kita
katakan indah.. keindahan dunia yg pertama... keindahan dunia itupun mau
bagaimanapun kita anggap tinggi keindahanya atau sempurna , keindahan trsebut
itu tetap sangat2 rendah.. disisi Alloh SWT , sangat tidak ada artinya
dibandingkan yg Alloh sediakan untuk orang2 yg beriman kepada Alloh SWT. Cob
renungkan makna sabda nabi Sholallahu alaihi wasallam... “lau kanna tidunya ta’diluu ngindallohi
janaahaba udotin maa syariba min hal kaafiruu syurbatal maar (seandainya dunia
itu , sebanding disisi Alloh dengan sayap seekor nyamuk.. kalo saja dia
nilainya sama dengan sayap seekor nyamuk disisi Alloh, maka orang kafir tidak
akan bisa minum dari dunia itu seteguk airpun. Tapi karena nilainya lebih
rendah dari sayap seekor nyamuk.. barulah mereka diberikan air minum.. makanan,
dan rezeki di dunia ini.. orang2 kafir. Jadi keindahan yg kita saksikaan, ini
sangat rendah, sangat tidak ada artinya, belum lagi sementara... Rasulullah sholallohu alaiwasalam bersabda..
“maa liwali dunya, maa ana fii dunya illa karookibin istadhollatah tasajaarotin
tsumma rohawataroka, (aku bukanlah orang yg mendahulukan atau yg mengutamakan
dunia, ada apa aku dengan dunia.. tidak
lain perumpamaanku.. dengan dalam kehidupan di dunia ini adalah seperti seorang
penunggang kendaraan, dia bernaung dibawah sebuah pohon, di siang hari, kmudian
ddatang sore hari, diapun pergi kemudian melanjutkan perjalananya dri aungan
pohon trsebut.. keindahan sementara,
keindahan yg semu... ini saja sudah kita utamakan.. sudah kita angan2kan untuk kita
miliki, dengan selama2nya.. nah sekarang.. tidakkah kita berpikir, dunia yg
rendah ini, Alloh aka gantikan.. bagi kita dg kenikmatan yg lebih tinggi, lebih
mulia.. lebih kekal abadi... semua yg kita saksikan didunia ini, tidak ada
apa2nya, sangat rendah dibandingkan dg apa yg ada di akhirat nanti. Alloh
berfirman pada sebuah hadist qudsi “a’daatuli ibadiyaaa sholihiin.. maa laa
nginunroat wa udhulun samiat walaa khotora’a qolbi bashar” (aku siapkan bagi
hamba2ku yg sholeh, kenikmatan yg belum pernah dilihat oleh mata, saking sangat
indahnya.. belum pernah didengar oleh telingaa... karena gambaranya yg luar
biasa.. bahkan belum pernah terlitas dan terbetik dalam hati manusia. Tidakkah
kita membayangkan,, kenikmatan yg seperti ini saja, keindahan yg seprti ini
saja, sudah kita ingin miliki selama2nya.. tidakkah kita bayangkan.. balasan yg
sempurna, keindahan yg luar biasa..
lahiir dan batiin.. pemandangan, makanan, minuman, buah2an, istana2 dari
emas permata, yg Alloh janjikan dala banyak ayat2 alquran, tidakkah menjadi
motivasi bagi kita untuk memilikinya dengan syarat.. g Alloh mudahkan bagi
orang2 yang beriman dn mendapatkan
petunjuk dari Alloh subhanahuwata’ala. Beriman dan beramal sholeh.. mempelajari
ilmu yg bermanfaat, memhami dan
mengamalkanya.. mempelajari petunjuk
Alloh dan menerapkanya dalam kehidupan.. dengan memohon pertolongan kepada
Alloh subhanahuwata’ala karena Dialah, Yang maha mampu untuk memasukka taufik
ke dala hati kita.. utuk mau mengikuti petunjuknya..
Penduduk sorga.. karena enikmatan yg mereka rasakan, Alloh
subhanahuwata’ala gambarkan dalam alquran “ta’rifufii wujuuhihin nadrotan
na’im” (kamu akan kenali pada wajah2 mereka, nadroh/kecerahan, dalam nikmat yg
mereka rasakan dala batinya.. saking senengnya di wajahnya terpancarkan
nikmatny.. bagaimana keindahanya.. jdi
dada mereka sangat lapang.. sampai2 pancara keindahanya terpancarkan dlam wajah
mereka.. terlihat nyata, karena inilah kenikmatan yg tiada taranya... yg Alloh subhanahuwata’ala janjikan bagi
hamba2nya yg beriman.. “fawaqohumullohu
syarro dzalikal yawmi walaa qohum nadhrotan wa suruuro.. (maka Alloh subhanahuwataala menjaga
hamba2nya yg beriman dan bertakwa kepadanya dri keburukan pada hari kiamat, dan
Alloh anugrahkan kepada mereka kecerahan di wajah.. dan kegembiraan dalam hati.
Inilah keindahan yg kekal abadi selama2nya... kalo untuk kenikmatan yg
sementara saja, mungin kita harus naik gunung, jauh2 datang ke pantai....
bahkan kita harus nyewa... dan ini hanya sementara yg kita daptkan, dan akan
berakhir... bagaimana kita tidak bersabar menundukka hawa nafsu di dunia, unuk
menikmati keindahan yg abadi, kekal selama2nya... orang yg bekerjja di siang
hari, masang atap, atau membangun bangunan... siang y terik, dia bisa bersabar,
dengan pertimbangan apa... dia akan mendapatkan upah... imbalan 1 juta untuk
hidupnya 1 bulan 2 bulan... hidup 1
bulan 2 bulan, dia rela untuk berpayah2... naah kenapa kita untuk kehidupan yg
kekal abadi.. . yg sebentar lagi akan kita raskan... dan dunia yg akan kita tinggalkan
sbentar lagi... kenapa kita tidak bersabar untuk enundukka hawa nafsu... keapa tidak bersabar mengikuti petunjuk
Alloh dalam mempelajari dan
mengamalkanya... bukankah akhirat itu seakan cepat datangnya.. setiap hari yg kita lalui brarti kita... semakin dekat kita menuju dri akhir kehidupan
kita.. dunia ini kita tinggalkan di
belakang kita.. kata sahabat Ali bin abi tholib radhiallahuanhu... “inna dunya.. qodalbalat, qod dzahabat
mubdhirotan, walakhirota qod ja’at muqbilatan “ (sungguh dunia ini hakikatnya
telah pergi meningalkan kita, dan akhirat yg ada di depan kita, datang
menghadapi kiita.. tidak ada lagi.. “faa kullu min abnail akhirot watakuulu min
abnaai min dunya, fainnal yawma amalun
wa hissaabun, waghodan hisaabun wal amal. (maka jadilh kamu sbg pecinta akhirat,
dan jangan menjadi pecinta duniia...
karena hari ini adalah kesempatan bermal.. belm ada perhitungsn, nanti
di akhirat yg ada hanya perhitungan dan tidak ada kesempatn lgi untuk beramal
sholeh. Jadi jangan korbankan yg kekal
abadi untuk kesenangan yg semmentara...
orang bekerja saja hanya untuk pertimbangan nafkah 2 bulan, dia
bersabar... karena kepayahanya.. nah kita disuruh bersabar sebentar,
menundukkan hawa nafsu, untuk hari esok kita yg kekal abadi..
Yaa ayyuhalladzi naa amanutaqulloha waltandzurna
kodhamatlighod...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar