Jumat, 03 Mei 2013



Tamasya Ke Syurga

Alhamdulillah washolatuwasalaamuala nabiyyina muhammadin wa alaa waashbihi ajmaiin.. ama’ba’du








Kalo kita berdiri di tengah pemandangan yg indah, kita berdiri di padang rumput, yg dikeliling gunung2 yg indah...  di sekitar kita.. apa yg kita bayangkan... apa yg kita pikirkan..
Jiwa kita tenang?  Dada kita lapang..? dan lebih dripada itu kita ingin.. keindahan ini. Kita miliki selama2nya dan tidak akan berakhir....  tpi coba kita renungkan dengan iman kita wahai orang2 yg beriman..  ini adalah keindahan dunia.. kalau kita katakan indah.. keindahan dunia yg pertama... keindahan dunia itupun mau bagaimanapun kita anggap tinggi keindahanya atau sempurna , keindahan trsebut itu tetap sangat2 rendah.. disisi Alloh SWT , sangat tidak ada artinya dibandingkan yg Alloh sediakan untuk orang2 yg beriman kepada Alloh SWT. Cob renungkan makna sabda nabi Sholallahu alaihi wasallam...  “lau kanna tidunya ta’diluu ngindallohi janaahaba udotin maa syariba min hal kaafiruu syurbatal maar (seandainya dunia itu , sebanding disisi Alloh dengan sayap seekor nyamuk.. kalo saja dia nilainya sama dengan sayap seekor nyamuk disisi Alloh, maka orang kafir tidak akan bisa minum dari dunia itu seteguk airpun. Tapi karena nilainya lebih rendah dari sayap seekor nyamuk.. barulah mereka diberikan air minum.. makanan, dan rezeki di dunia ini.. orang2 kafir. Jadi keindahan yg kita saksikaan, ini sangat rendah, sangat tidak ada artinya, belum lagi sementara...  Rasulullah sholallohu alaiwasalam bersabda.. “maa liwali dunya, maa ana fii dunya illa karookibin istadhollatah tasajaarotin tsumma rohawataroka, (aku bukanlah orang yg mendahulukan atau yg mengutamakan dunia, ada apa aku dengan dunia..  tidak lain perumpamaanku.. dengan dalam kehidupan di dunia ini adalah seperti seorang penunggang kendaraan, dia bernaung dibawah sebuah pohon, di siang hari, kmudian ddatang sore hari, diapun pergi kemudian melanjutkan perjalananya dri aungan pohon trsebut..  keindahan sementara, keindahan yg semu... ini saja sudah kita utamakan.. sudah kita angan2kan untuk kita miliki, dengan selama2nya.. nah sekarang.. tidakkah kita berpikir, dunia yg rendah ini, Alloh aka gantikan.. bagi kita dg kenikmatan yg lebih tinggi, lebih mulia.. lebih kekal abadi... semua yg kita saksikan didunia ini, tidak ada apa2nya, sangat rendah dibandingkan dg apa yg ada di akhirat nanti. Alloh berfirman pada sebuah hadist qudsi “a’daatuli ibadiyaaa sholihiin.. maa laa nginunroat wa udhulun samiat walaa khotora’a qolbi bashar” (aku siapkan bagi hamba2ku yg sholeh, kenikmatan yg belum pernah dilihat oleh mata, saking sangat indahnya.. belum pernah didengar oleh telingaa... karena gambaranya yg luar biasa.. bahkan belum pernah terlitas dan terbetik dalam hati manusia. Tidakkah kita membayangkan,, kenikmatan yg seperti ini saja, keindahan yg seprti ini saja, sudah kita ingin miliki selama2nya.. tidakkah kita bayangkan.. balasan yg sempurna, keindahan yg luar biasa..  lahiir dan batiin.. pemandangan, makanan, minuman, buah2an, istana2 dari emas permata, yg Alloh janjikan dala banyak ayat2 alquran, tidakkah menjadi motivasi bagi kita untuk memilikinya dengan syarat.. g Alloh mudahkan bagi orang2 yang beriman  dn mendapatkan petunjuk dari Alloh subhanahuwata’ala. Beriman dan beramal sholeh.. mempelajari ilmu yg bermanfaat, memhami  dan mengamalkanya..  mempelajari petunjuk Alloh dan menerapkanya dalam kehidupan.. dengan memohon pertolongan kepada Alloh subhanahuwata’ala karena Dialah, Yang maha mampu untuk memasukka taufik ke dala hati kita.. utuk mau mengikuti petunjuknya..
Penduduk sorga.. karena enikmatan yg mereka rasakan, Alloh subhanahuwata’ala gambarkan dalam alquran “ta’rifufii wujuuhihin nadrotan na’im” (kamu akan kenali pada wajah2 mereka, nadroh/kecerahan, dalam nikmat yg mereka rasakan dala batinya.. saking senengnya di wajahnya terpancarkan nikmatny.. bagaimana keindahanya..  jdi dada mereka sangat lapang.. sampai2 pancara keindahanya terpancarkan dlam wajah mereka.. terlihat nyata, karena inilah kenikmatan yg tiada taranya...  yg Alloh subhanahuwata’ala janjikan bagi hamba2nya yg beriman..   “fawaqohumullohu syarro dzalikal yawmi walaa qohum nadhrotan wa suruuro..  (maka Alloh subhanahuwataala menjaga hamba2nya yg beriman dan bertakwa kepadanya dri keburukan pada hari kiamat, dan Alloh anugrahkan kepada mereka kecerahan di wajah.. dan kegembiraan dalam hati. Inilah keindahan yg kekal abadi selama2nya... kalo untuk kenikmatan yg sementara saja, mungin kita harus naik gunung, jauh2 datang ke pantai.... bahkan kita harus nyewa... dan ini hanya sementara yg kita daptkan, dan akan berakhir... bagaimana kita tidak bersabar menundukka hawa nafsu di dunia, unuk menikmati keindahan yg abadi, kekal selama2nya... orang yg bekerjja di siang hari, masang atap, atau membangun bangunan... siang y terik, dia bisa bersabar, dengan pertimbangan apa... dia akan mendapatkan upah... imbalan 1 juta untuk hidupnya 1 bulan 2 bulan...  hidup 1 bulan 2 bulan, dia rela untuk berpayah2... naah kenapa kita untuk kehidupan yg kekal abadi.. . yg sebentar lagi akan kita raskan... dan dunia yg akan kita tinggalkan sbentar lagi... kenapa kita tidak bersabar untuk enundukka hawa nafsu...  keapa tidak bersabar mengikuti petunjuk Alloh  dalam mempelajari dan mengamalkanya... bukankah akhirat itu seakan cepat datangnya..  setiap hari yg kita lalui brarti kita...  semakin dekat kita menuju dri akhir kehidupan kita..  dunia ini kita tinggalkan di belakang kita.. kata sahabat Ali bin abi tholib radhiallahuanhu...  “inna dunya.. qodalbalat, qod dzahabat mubdhirotan, walakhirota qod ja’at muqbilatan “ (sungguh dunia ini hakikatnya telah pergi meningalkan kita, dan akhirat yg ada di depan kita, datang menghadapi kiita.. tidak ada lagi.. “faa kullu min abnail akhirot watakuulu min abnaai min dunya, fainnal yawma  amalun wa hissaabun, waghodan hisaabun wal amal. (maka jadilh kamu sbg pecinta akhirat, dan jangan menjadi pecinta duniia...  karena hari ini adalah kesempatan bermal.. belm ada perhitungsn, nanti di akhirat yg ada hanya perhitungan dan tidak ada kesempatn lgi untuk beramal sholeh.  Jadi jangan korbankan yg kekal abadi untuk kesenangan yg semmentara...  orang bekerja saja hanya untuk pertimbangan nafkah 2 bulan, dia bersabar... karena kepayahanya.. nah kita disuruh bersabar sebentar, menundukkan hawa nafsu, untuk hari esok kita yg kekal abadi..
Yaa ayyuhalladzi naa amanutaqulloha waltandzurna kodhamatlighod...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar